We Are E Biology Class

We Are E Biology Class

Member of Blog

Ahmad Sabiq Al-uyun
Ma'thuf
Dede Suwanto Wijaya
Teti Maryana
Risa Safriyaningsih
Umrotul Hasanah
Resti Pebrina
Pathonatunnasihah
Risya Kherazmi
Deska Puri
Suci Zahrotunnisa
Dina Mardiana
Lintang Ratri Prabowo
Lina Herlina
Ertini
Fitri Pratiwi
Rahayu Fitriyani
Nurlaela
Julia Mawarni
Umiyatun Solihah
Melinda
Ikah Muflikah
Melly Fitiyana
Leli Maulidah
Septiani Surya Dewi
Hening Tyas
Roihatul Jannah
Dayna Ikhwatika
Taman Firdaus
Tatu Latifah

METABOLISME SEL

METABOLISME SEL




Sumber : Campbell, 2009


METABOLISME
Makhluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk menjalankan fungsinya, sel melakukan proses metabolisme. Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi zat lain.
 Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim. Metabolisme melibatkan banyak komponen (molekul –molekul) yang terdapat di dalam sel. Komponen yan memiliki keterkaitan erat dengan metabolism diantaranya enzim dan ATP.
1.    Enzim
Enzim merupakan biokatalisator / katalisator organik yang dihasilkan oleh sel. Struktur enzim terdiri dari:
·         Apoenzim, yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan rusak bila suhu terlampau panas(termolabil).
·         Gugus Prostetik (Kofaktor), yaitu bagian enzim yang tidak tersusun dari protein, tetapi dari ion-ion logam atau molekul-molekul organik yang disebut koenzim. Molekul gugus prostetik lebih kecil dan tahan panas (termostabil), ion-ion logam yang menjadi kofaktor berperan sebagai stabilisator agarenzim tetap aktif. Koenzim yang terkenal pada rantai pengangkutan elektron (respirasi sel), yaitu NAD (Nikotinamid Adenin Dinukleotida), FAD (Flavin Adenin Dinukleotida), SITOKROM.
Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel. Walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak harus berada di dalam sel. Reaksi yang dikendalikan oleh enzim antara lain ialah respirasi, pertumbuhan dan perkembangan, kontraksi otot, fotosintesis, fiksasi, nitrogen, dan pencernaan.
Sifat-sifat enzim
Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut:
1.    Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
2.    Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60ยบ C, karena enzim tersusun dari  protein yang mempunyai sifat thermolabil.
3.    Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.
4.    Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang.
5.    Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh ektoenzim: amilase,maltase.
6.    Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, mengkatalisis pembentukan dan penguraian lemak.
lipase
Lemak + H2O ———————————> Asam lemak + Gliserol

7.    Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu. Seperti gembok dengan kunci.
8.    Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang disebut kofaktor.
Pada reaksis enzimatis terdapat zat yang mempengaruhi reaksi, yakni aktivator dan inhibitor, aktivator dapat mempercepat jalannya reaksi, contoh aktivator enzim: ion Mg, Ca, zat organik seperti koenzim-A.
Inhibitor akan menghambat jalannya reaksi enzim. Contoh inhibitor : CO, Arsen, Hg, Sianida.
2.    ATP (Adenosin Tri Phosphat)
Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga molekulfosfat dengan senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudah melepaskan gugus fosfatnya meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi.
Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan pembebasan energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP merupakan reaksi yang dapat balik.
Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu:
1.       Anabolisme/Asimilasi/Sintesis,
Anabolisme yaitu proses pembentukan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi.
Contoh : fotosintesis (asimilasi C)

energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O ———————————> C6H1206 + 6 02
klorofil glukosa
                                  (energi kimia)

Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa organik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat dan efisien. Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm.
2.       Katabolisme (Dissimilasi)
Katabolisme yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut. Memecah molekul kompleks menjadi  molekul  yang lebih sederhana.
Contoh:
enzim
C6H12O6 + 6 O2 ———————————> 6 CO2 + 6 H2O + 686 KKal.
Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energi sehingga terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut juga reaksi eksoterm.




KATABOLISME
 Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirasi, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.

Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2 ——————> 6CO2 + 6H2O + 688KKal.
(glukosa)

Contoh Fermentasi : C6H12O6  ——————> 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.
a.       Respirasi
Reaksi respirasi merupakan reaksi katabolisme yang memecah molekul-molekul gula menjadi molekul anorganik berupa CO2 danH2O. Tujuan respirasi adalah untuk mendapatkan energi melalui proses glikolisis. Senyawa gula diperoleh dari proses fotosintesis. Butiran amilum yang tersimpan dalam jaringan dan organ penyimpan cadangan makanan akan diubah kembali dalam bentuk glukosa fosfat di dalam sitoplasma sel. Kemudian glukosa fosfat akan dipecah menjadi piruvat dan masuk ke dalam siklus Krebs. Selama glikolisis berlangsung dan dalam siklus Krebs akan dihasilkan gas CO2 yang akan dikeluarkan dari dalam sel. Gas tersebut dengan berdifusi akan terkumpul dalam rongga-rongga antarsel dan bila tekanan telah cukup akan keluar dari jaringan.

Respirasi seluler adalah proses perombakan molekul organik kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah pada tingkat seluler. Pada respirasi sel, oksigen terlibat sebagai reaktan bersama dengan bahan bakar organik dan akan menghasilkan air, karbon dioksida, serta produk energi utamanya ATP. ATP (adenosin trifosfat) memiliki energi untuk aktivitas sel seperti melakukan sintesis biomolekul dari molekul pemula yang lebih kecil, menjalankan kerja mekanik seperti pada kontraksi otot, dan mengangkut biomolekul atau ion melalui membran menuju daerah berkonsentrasi lebih tinggi.
 Secara garis besar, respirasi sel melibatkan proses-proses yang disebut
·         glikolisis,
·         siklus Krebs atau siklus asam sitrat,
·         rantai transpor elektron.
·         Glikolisis
Glikolisis  secara harfiah berarti pemecahan glukosa. Jalur glikolisis ditemukan di dalam sitosol dari sel, mempunyai dua peran; pemecahan monosakarida untuk menghasilkan energi dan menyediakan satuan pembentuk untuk sintesa senyawa yang diperlukan sel seperti gliserol untuk sintesa trigliserida atau lemak. Sebelum glikolisis dapat berlangsung, sebuah sel harus memperoleh glukosa. Hanya beberapa jenis sel seperti sel-sel hati dan ginjal (kidney) yang dapat menghasilkan glukosa dari asam amino, dan hanya hati dan sel-sel jaringan menyimpan glukosa dalam jumlah besar. Glukosa ini disimpan sebagai glikogen. Hati dan jaringan memecahkan glikogen menjadi glukosa (atau bentuk monosakarida lain). Sel-sel badan lainnya harus memperoleh glukosa dari sirkulasi darah, sehingga badan perlu mempertahankan suatu konsentrasi yang relatif tetap dari glukosa darah supaya dapat hidup.
 Glikolisis terdiri dari 2 fase:
Fase preparasi (preparatory phase), yaitu fosforilasi glukosa dan konversinya menjadi gliseraldehid 3-fosfat.
Fase pembayaran (payoff phase), yaitu konversi oksidatif gliseraldehid 3-P menjadi piruvat disertai pembentukan ATP dan NADH.
Enzim yang terlibat dalam glikolisis adalah Heksokinase, Fosfoheksoisomerase, Fosfofruktokinase, Aldolase,Triosafosfat isomerase, Gliseraldehid3-P dehidrogenase, Fosfogliserat kinase, Fosfogliserat kinase, Enolase, dan Piruvat kinase. Hasil glikolisis adalah dua unit senyawa yang mengandung tiga atom karbon yaitu asam piruvat. Sebagian sel-sel mengubah asam piruvat menjadi asam laktat.


Berikut adalah skema dari glikolisis :

Sumber : Campbell, 2009
·         Siklus Krebs( siklus asam sistrat)
Berlangsung di matriks mitokondria sel eukariot atau di sitosol prokariot. Mengoksidasi turunan piruvat menjadi karbon dioksida.Hasil akhir dari glikolisis, yang berupa asam piruvat akan diubah  menjadi asetyl Co-A, dimana asetyl Co-A merupakan substrat untuk siklus krebs.
Kemudian dari siklus krebs dihasilkan CO2, Hidrogen (FAD NAD) dan ATP. Hidrogen (reducing ekivalen) merupakan substrat untuk rantai transport electron.
 
·      Transport elektron
Rantai transpor elektron menerima elektron dari produk hasil perombakan glikolisis dan siklus Krebs dan mentransfer elektron dari satu molekul ke molekul lain langkah ketiga respirasi, rantai transpor elektron menerima elektron dari produk hasil perombakan kedua langkah yang pertama tersebut dan melewatkan elektron ini dari satu molekul ke molekul lain. Pada akhir rantai ini, elekrton digabungkan dengan ion hidrogen dan oksigen molekuler untuk membentuk air. Energi yang dilepas pada setiap langkah rantai tersebut disimpan dalam bentuk yang digunakan oleh mitokondria untuk membuat ATP. Modus sistesis ATP ini disebut fosforilasi oksidatif karena sintesis ini digerakkan oleh reaksi redoks yang mentransfer elektron dari makanan ke oksigen.
Tempat transpor elektron dan fosforilasi oksidatif ialah membran dalam mitokondria. Fosforilasi oksidatif bertanggung jawab atas hampir 90 % ATP yang dihasilkan oleh respirasi. Sejumlah kecil ATP dibentuk langsung dalam beberapa glikolisis dan siklus krebs oleh mekanisme yang disebut fosforilasi tingkat substrat. Energi yang dilepaskan dari setiap pelepasan elektron tersebut digunakan untuk membuat ATP.
 
Respirasi menukar satuan energi yang besar yang ditumpuk dalam glukosa dengan suatu perubahan kecil ATP, yang lebih praktis untuk digunakan sel dalam melakukan kerjanya. Untuk setiap molekul glukosa yang dirombak menjadi karbon dioksida dan air oleh respirasi, sel ini menghasilkan kira-kira 38 molekul ATP.
Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi dapat di bedakan menjadi dua bagian yakni : faktor dalam sel itu sendiri dan faktor di luar sel seperti suhu, kadar O2, kadar air, dan cahaya.

b.      Fermentasi
Dalam keadaan normal, respirasi seluler organisme dilakukan melalui proses fosforilasi oksidatif yang memerlukan oksigen bebas. Sehingga hasil ATP respirasi sangat tergantung pada pasokan oksigen yang cukup bagi selnya. Tanpa oksigen elektronegatif untuk menarik electron pada rantai transport electron, fosforilasi oksidatif akan terhenti. Akan tetapi, fermentasi memberikan suatu mekanisme sehingga sebagian sel dapat mengoksidasi makanan dan menghasilkan ATP tanpa bantuan oksgen. Misalnya, pada tumbuhan darat yang tanahnya tergenang air sehingga akar tidak dapat melakukan respirasi aerob karena kadar oksigen dalam rongga tanah sangat rendah. Secara prosedural, fermentasi merupakan suatu perluasan glikolisis yang dapat menghasilkan ATP hanya dengan  fosforilasi tingkat substrat sepanjang terdapat pasokan NAD+ yang cukup untuk menerima electron selama langkah oksidasi dalam glikolisis. Mekanisme fermentasi tidak dapat mendaur ulang NADdari NADH karena tidak mempunyai agen pengoksidasi (kondisi anaerob). Sehingga yang terjadi adalah NADH melakukan transfer electron ke piruvat atau turunan piruvat. Berikut bahasan terhadap dua macam fermentasi yang umum yaitu fermentasi alcohol dan fermentasi asam laktat.

a.      Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol biasanya dilakukan oleh ragi dan bakteri yang banyak digunakan dalam pembuatan bir dan anggur. Pada Fermentasi alkohol, piruvat diubah menjadi etanol dalam dua langkah. Langkah pertama menghidrolisis piruvat dengan molekul air sehingga melepaskan karbondioksida dari piruvat dan mengubahnya menjadi asetaldehida berkarbon dua. Dalam langkah kedua, asetaldehida direduksi oleh NADH menjadi etanol sehingga meregenerasi pasokan NAD+ yang dibutuhkan untuk glikolisis.
b.      Fermentasi asam laktat

Fermentasi asam laktat banyak dilakukan oleh fungi dan bakteri tertentu digunakan dalam industri susu untuk membuat keju dan yogurt. Aseton dan methanol merupakan beberapa produk samping fermentasi mikroba jenis lain yang penting secara komersil. Dalam fermentasi asam laktat, piruvat direduksi langsung oleh NADH untuk membentuk laktat sebagai produk limbahnya, tanpa melepaskan CO2. Pada sel otot manusia, fermentasi asam laktat dilakukan apabila suplay oksigen tubuh kurang. Laktat yang terakumulasi sebagai produk limbah dapat menyebabkan otot letih dan nyeri, namun secara perlahan diangkut oleh darah ke hati untuk diubah kembali menjadi piruvat.

ANABOLISME
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.

1. Fotosintesis

Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan).

Yang digunakan dalam proses fotosintesis adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.

Dalam fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat produksi fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan.
Pigmen Fotosintesis
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Di dalam daun terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang, pada keduanya mengandung kloroplast yang mengandung klorofil / pigmen hijau yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang mampu menyerap energi cahaya matahari.
Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi ruangan yang berisi cairan yang disebut stroma. Membran tersebut membentak suatu sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai suatu bangunan yang disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat berlapis-lapis dan membentak apa yang disebut grana Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedang pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintetis berlangsung di stroma.

a.       Reaksi terang
Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari yang ditangkap oleh klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi hidrogen dan oksigen. Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang). Reaksi terang mengubah energi cahaya menjadi energi kimiawi yang berupa ATP atau NADPH. Molekul pigmen dan protein yang melakukan reaksi terang ditemukan dalam membrane tilakoid dan termasuk molekul-molekul dari dua fotosistem dan rantai transpor electron.
b.      Reaksi gelap (Siklus Calvin )
H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2, sedang O2 tetap dalam keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan terjadi penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi gelap. Siklus Calvin yang terjadi dalam stroma kloroplas, menggunakan ATP dan NADPH untuk mengubah CO2  menjadi karbohidrat. Produk langsung dari siklus Calvin adalah gula berkarbon-tiga gliseraldehida 3-fosfat(G3P), enzim dalam kloroplas dan sitosol mengubah gula kecil ini menjadibermacam macam senyawa organic lainya. Siklus Calvinmengembalikan ADP,fosfat organik dan NADPH+ ke reaksi terang.

2. Kemosintesis

Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2009. Biologi jilid 1 edisi delapan. Erlangga. Jakarta.
Campbell, Neil A. 2009. Biology  8t . Benjamin Cummings. San Francisco.
(http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/biologi/Kuliah%203%20Respirasi%20Selular.pdf
Nama: Praweda, Tahun: 2000, Judul: Biologi Katabolisme Tanggal unduh: 18 Mei 2012, Waktu unduh: 19:27 WIB, Web: (http: // kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-  Pendaping/Praweda/Biologi/0116%20Bio%203-1e.htm)

EVALUASI









Pilih Salah Satu Jawaban Yang Paling Tepat Disertai Dengan Alasan Yang Jelas
1.      Cahaya dalam proses fotosintesis digunakan untuk....
a.       Fotolisis
b.      Kemosintesis
c.       Reduksi karbon dioksida
d.      Menyusun amilum
e.       Glikolisis
Jawaban :  a

2.      Pegal-pegal setelah berolahraga disebabkan terjadi fermentasi pada ....
a.       Hati terjadi perubahan asam laktat menjadi glukosa
b.      Hati terjadi perubahan asam laktat menjadi asam piruvat
c.       Otot terjadi perubahan glukosa menjadi asam piruvat
d.      Otot terjadi perubahan asam piruvat menjadi asam laktat
e.       Otot terjadi perubahan asam piruvat menjadi alkohol
Jawaban : d

3.      Hasil akhir glikolisis berupa senyawa yang dinamakan asam piruvat dan ATP. Proses tersebut berlangsung didalam....
a.       Kloroplas
b.      Stroma
c.       Mitokondria
d.      Tilakoid
e.       Sitoplasma
Jawaban : e

4.      Pernyataan berikut bukan merupakan ciri khas enzim atau biokatalisator....
a.       Hanya diperlukan dalam jumlah sedikit
b.      Dapat bekerja bolak-balik
c.       Kerjanya dipengaruhi suhu
d.      Hanya untuk reaksi anabolisme
e.       Kerjanya dipengaruhi pH
Jawaban : d

5.      Pada glikolisis, jumlah ATP yang hasilkan adalah ....
a.       2 ATP
b.      8 ATP
c.       10 ATP
d.      12 ATP
e.       16 ATP
Jawaban :  a

6.      Suhu terlalu tinggi berpengaruh terhadap kerja enzim. Enzim akan mengalami perubahan molekul. Peristiwa tersebut dinamankan ....
a.       Replikasi
b.      Traskripsi
c.       Trasformasi
d.      Denaturasi
e.       Translasi
Jawaban : d

7.      Secara besar-besaran, fotosintesis terjadi dalam daun pada jaringan ....
a.       Parenkim palasidae dan parenkim spons
b.      Grana dan stomata
c.       Mesofil dan epidermis
d.      Membran tilakoid dan stoma
e.       Stoma dan  sel  tetangga
Jawaban : a

8.      Tempat berlangsung reaksi gelap dalam fotosintesis adalah ....
a.       Jaringan polisade
b.      Klorofil
c.       Mesofil daun
d.      Jaringan spons
e.       Stroma
Jawaban : e
9.      Fermentasi alkohol maupun fermentasi laktat diawali dengan proses ....
a.       Metabolisme
b.      ATP
c.       Enzims
d.      Glikolisis
e.       Katabolisme
Jawaban : d

10.  Polisakarida yang umumnya terdapat dalam makanan adalah pati ada pula yang tersimpan dalam tubuh hati dan sel otot , yaitu ....
a.       Lemak
b.      Glikogen
c.       Polisakarida
d.      Protein
e.       Biosintesisi
Jawaban : b


Category: 0 comments

0 comments:

Post a Comment

random posting