Substansi
Genetika
A.
KROMOSOM
Bagian
terkecil secara structural dan fungsional dari makhluk hidup adalah sel.Sel
memiliki bagian inti yang disebut juga nukleus.Pada inti terdapat jalinan
benang-benang halus yang disebut kromatin.kromatin berasal dari kata chroma yang berarti warna,dan tin yang berarti benang.Hal tersebut
dikarenakan apabila kromatin diberi suatu zat pewarna,jalinan benang-benang
kromatin akan mengisap zat warna.
Ketika sel mengalami pembelahan,
benang-benang kromatin akan membentuk pilinan yang padat.Struktur hasil pengompakkan
benang kromatin tersebut dinamakan Kromosom.Istilah
kromosom pertama kali diperkenalkan oleh W.Waldeyer pada tahun
1888.Bagaimanakah bentuk kromosom itu? Perhatikanlah gambar 3.1
(Gambar
3.1sumber : situsbiologiindonesia.blogspot.com)
Kromosom
dapat bereproduksi sendiri dan memiliki
peran penting antara lain.hereditas
(penurunan sifat dari induk kepada anaknya), mutasi,menimbulkan variasi
,dan perkembangan evolusi suatu makhluk hidup, jadi kromosom merupakan kompenen
yang khusus baik secara individual maupun fungsional.
1. Jumlah
Kromosom Organisme hidup
Jumlah
kromosom pada berbagai jenis makhluk hidup bervariasi.Ada yang banyak,ada pula
yang sedikit.Biasanya jumlah kromosom pada suatu spesies tetap.Hal tersebut
sangat penting dalam filogenetik dan
taksonomi dari suatu spesies.Berapakah jumlah kromosom manusia (homo
sapiens)?gambaran mengenai jumlah kromosom manusi dan beberapa sepesies lainnya
dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.
jumlah kromosom pada beberapa jenis organisme
(sumber:desybio.wordpress.com/2010/03/31/ukuran-dan-jumlah-kromosom/)
(sumber:desybio.wordpress.com/2010/03/31/ukuran-dan-jumlah-kromosom/)
Kromosom ditemukan dalam setiap sel tubuh dalam keadaan
berpasangan.Setiap satu pasanng kromosom memiliki bentuk dan ukuran yang
sama,tetapi setiap satu pasang kromosom memiliki bentuk yang berbeda dengan
pasangan kromosom yang lain dalam sel atau dalam tubuh yang sama.Keadaan
tersebut dapat diibaratkn sepasang kaus kaki,sepasang sepatu,atau sepasang
sandal.Pasangan kromosom yang lain dalam sel tubuh merupakan pasangan kromosom homolog.Pasangan kromosom
homolog adalah pasangan kromosom yang memiliki kesamaan ukuran,bentuk,serta
jumlah gen yang dikandungnnya.
Kromosom sel tubuh
yang berpasang-pasangan tersebut disebut juga dua set.Istilah set dalam
genentika adalah ploidi ,jadi dua set disebut juga diploid.
Perangkat kromosom
yang dimiliki oleh gamet dinamakan genom.Sel gamet atau sel kelamin memiliki
kromosom yang tidak berpasangan.jaadi,kromosom pada sel kelamin tidak meiliki
pasangan homolog.Keadaan kromosom tersebut dinamakan haploid karena hanya
memiliki satu set kromosom saja.
2. Ukuran dan
Struktur Kromosom
Ukuran kromosom sangat bervariasi antara spesies yang satu dan spesies
yang lain.ukuran kromosom pada satu spesies tetap.panjang kromsom berkisar 0,2ʮm-50ʮm
dan diameternya berkisar 0,2ʮm-20ʮm. Panjang kromosom manusia sekitar 6ʮm.
Nukleosom merupakan gabungan antara
lilitan DNA dan kelompok protein bermuatan positif bernama histon.Antara
nukleosom yang satu dan nukleosom lainnya terdapat suatu jarak
teratur.Terbentuknya nukleosom
menyebabkan panjang benang kromatin memendek menjadi satu pertujuh dari
panjang rantai DNA yang direntangkan.
Para Ahli biologi menemukan bahwa antara nukleosom yang satu dan
nuklesom yang lainnya terjadi interaksi membentuk suatu kumparan.kumparan
tersebut merupakan hasil susunan nukleosom yang melilit bersama protein nonhiston-bernama topoisomerase
(Burn.Mc.Kane.& Karp.1994:273).Kumparan nukleosom bersama topoisomerase
selanjutnya berkoondensasi membentuk kromosom agar anda lebih mudah memahami
penyusunan kromosom oleh DNA perhatikan gambar 3.2
Gambar 3.2
Kromosom
pada sel yang tidak sedang mengalami pembelahan tidak dapat diamati menggunakan
mikroskop cahaya.
Pada
awal pembelahan,kromatin terpilin rapat( membentuk struktur yang sangat padat)
dan terjadi dupkikasi kromosom sehingga terbentuk lengn kromsom ganda yang
dinamakan kromatid.Duplikasi kromosom adalah hasil aktivitas replikasi DNA yang
terjadi sebelum pembelahan sel.Kromatid tersebut terbungkus satu sama lain pada
suatu simpul bernama sentromer.Kromosom yang terdiri atas dua kromatid
dinamakan kromosom dupleks.
Kemudian
selama pembelahan sel,kromatid dari setiap kromosom akan terpisah pada dua buah
sel anak sehingga menghasilkan kromosom simpleks.Apabila sel akan membelah
kembali,setiap kromosom harus berduplikasi sendiri dan akan kem bali membentuk
membentuk kromosom dupleks yang terdiri atas dua kromatid (Guttman,1999;261)
Didalam
kromosom terkandung ratusan ribu gen .Kromosom memiliki beberapa fungsi ,yaitu :
1. Mengontrol sifat biologis dan genetis sel dalam
suatu spesies.
2. Memilikki DNA yang berkaitan dengan aktivitas
molekuler.
Jenis kromosom berdasarkan letak sentromer:
· Telosentrik : sentromer terletak di
sangat dekat dengan ujung kromosom sehingga kromosom nampak seperti hanya
memiliki sebuah lengan. Kromosom manusia tidak ada yang berbentuk telosentrik.
· Akrosentrik : sentromer terletak di
dekat ujung kromosom. Satu lengan kromosom sangat panjang, sedangkan lengan
lainnya sangat pendek.
· Submetasentrik : sentromer terletak
di submedian (ke arah salah satu ujung kromosom) dan membagi lengan kromosom menjadi
dua lengan yang tidak sama panjang.
· Metasentrik : sentromer terletak di
tengah, membagi lengan kromosom menjadi dua lengan yang hampir sama panjang.
Gambar 14. Bentuk-bentuk kromosom
(Sumber : http://haryawahyuni.blogspot.com)
Jenis
kromosom berdasarkan jumlah sentromer:
1. Monosentris : adalah kromosom yang
hanya memiliki sebuah sentromer.
2. Disentris : adalah kromosom yang
memiliki dua sentromer.
3. Polisentris : adalah kromosom yang
memiliki banyak sentromer.
4. Asentrik : adalah kromosom yang
tidak memiliki sentromer.
Berdasarkan
fungsinya, kromosom dibedakan atas :
1. Autosom / kromosom tubuh
Kromosom yang tidak ada hubungannya
dengan penentuan jenis kelamin.Penulisannya dilambangkan dengan simbol huruf A.
2.
Kromosom kelamin
3. Kariotipe
Kariotipe berasal dari kata karyon
yang erarti inti dan types yang berarti bentuk,jadi kariotipe dapat diartikan
sebagai sususan kromosom yang berurutan menurut panjang dan bentuknya.karakter
yang dinyatakan oleh sel kromosom dari suatu spesies disebut kariotipe.kariotipe
yang ditampilkan dengan diagram dinamakan ideogram.
Sentromer adalah daerah yang
mengerut dari kromosom saat proses mitosis atau meiosis dan merupakan tempat
melekatnya benang-benang gelendong. Dalam daerah sentromer tampak adanya
struktur seperti benang-benang yang dinamakan mikrotubulus. Pada sentromer
terdapat kinetokor. Kinetokor adalah struktur seperti serabut yang terdapat
pada sentromer Kinetokor mengikat mikrotubulus pada berkas gelendong pada waktu
pembelahan inti.
Gambar. Kinetokor pada sentromer (Sumber :
http://phycologypharm.blogspot.com)
B. Gen
Gen adalah unit bahan
genetic.menurut Morgan ,gen adalah unit yang kompak dan dan terdapat dalam
lokus suatu kromosom.Gen mengandung satuan informasi genetik yang mengatur sifat-sifat menurun.
1. Letak
Gen dalam kromosom
Gen dalam
kromosom terletak pada manic-manik yang disebut kromomer atau nukleosom .
Manik-manik ini berjejer lurus (linear) sepanjang poros kromatin, oleh karena
itu, disebut bahwa letak gen pada kromatin linear pula, tidak berselang-seling
berdempet atau berdampingan . Letak gen pada kromosm disebut lokus. Lokus
itu tetap. Jika terjadi mutasi (perubahan) bagian yang berubah adalah susunan
kimianya, bukan pada lokus gen keseluruhan.
Seperti telah
dibahas, kromosom pada tubuh umunya selalu berpasangan, maka gen juga
digambarkan sepasang. Kromosom Homolog memiliki kandungan gen yang sama pula.
Lokus tiap gen
pada sepasang kromosom dilukiskan “setentang” pula, disebut berlokus sama.
Lokus ini ditentukan beberapa jaraknya dari sentromer yang satuannya disebut
unit atau mM (milimorgan).
2. Gen
Dominan dan Resesif
Jika pada lokus
yang bersesuaian terdapat gen yang sama.gen diberi notasi dengan jenis huruf
yang sama pula.Ukuran huruf ditentukan untuk membedakan penulisan antara gen
dominan dan gen resesif.Huruf besar untuk gen yang bersifat dominan dan yang
huruf kecil untuk resesif.
Gen dominan
adalah gen yang menunjukkan ekspresinya walaupun berpasangan dengan gen
resesif.
Gen resesif
akan menunjukkan ekspresinya jika tidak berpasangan dengan gen dominan.
Beberapa konvensi lain yang perlu dikenal disini antara
lain:
a. Sifat gen – gen dominan (yang bersifat kuat sehingga
menutupi pengaruh gen alelnya) disimbolkan huruf besar sedangkan gen yang
tertutup (alelnya0 disebut resesif dan disimbolkan dengan huruf yang sama
dengan gen dominan ,
tetapi degan huruf kecil.
Contoh :
- Besar (B atau R) dominan terhadap kecil (b atau r) dapat ditulis dengan symbol sebagai berikut: B > b atau R > r.
- Biru ( M atau B )dominan terhadap putih ( m atau b )dapat dituliskan dengan symbol sebagai berikut: M > m atau B > b
b. Penulisan genotype individu
heterozigot sebagai berikut:kedua huruf symbol alelnya dituliskan dengan sifat
dominan (huruf besar) di depan
dengan sifat dominan (huruf
besar) didepan dan
sifat resesif (huruf kecil) di belakang.
Contoh :
Bb bukan bB
Rr bukan rR
Sifat dominan dari dua genotipe yang berbeda dapat mempunyai fenotipe yang sama.
Bb bukan bB
Rr bukan rR
Sifat dominan dari dua genotipe yang berbeda dapat mempunyai fenotipe yang sama.
Contoh :
RR, fenotipenya pemarah
Rr, fenotipenya juga pemarah
Akan tetapi untuk genotipe penyabar selalu rr, jadi fenotipe sifat resesifenya selalu bergenotipe homozigot.
RR, fenotipenya pemarah
Rr, fenotipenya juga pemarah
Akan tetapi untuk genotipe penyabar selalu rr, jadi fenotipe sifat resesifenya selalu bergenotipe homozigot.
C. ALEL
Alel
merupakan gen-gen yang terletak dalam lokus yang bersesuaian pada kromosom
homolog tetapi memberikan pengaruh dalam cara yang berbeda. Perhatikan Gambar
3.1. Sebagai contoh, gen warna bunga ungu berpasangan dengan gen warna putih
pada pasangan kromosom homolog. Lokus yang bersesuaian merupakan lokus yang
menjadi lokasi warna bunga.
Alel
merupakan faktor penting yang diperhatikan oleh Mendel dalam rangkaian
percobaaannya. Hal tersebut diungkapkan dalam dua prinsip dasar hereditas yang
telah ia rumusan. Kedua prinsip tersebut adalah hukum segresi atau pemisahan
gen sealel (hukum 1 mendel) dan hukum pengelompokan gen secara bebas (hukum II
Mendel).
Gambar 3.13
Kromosom
homolog pada bunga menunjukan bahwa
gen
yang mengatur warna ungu sealel dengan gen yang
mengatur
warna putih
1. Alel
tunggal
Genotif yang hanya membentuk satu
variasi gen sealel dinamakan sel tunggal. Seperti telah diketahui bahwa gen
yang mengatur pigmentasi pada kulit adalah gen A untuk kulit normal (mampu
membentuk pigmen) dan gen a untuk kulit albino (tidak mampu membentuk pigmen).
Salah
satu pasangan gen yang sealel adalah A dan a (genotype heterozigot). Variasi
genotif hanya membentuk satu genotif yang sealel yaitu Aa.
Suatu alel dikatakan alel tunggal jika suatu gen memiliki satu gen sealel
sehingga hanya muncul satu sifat. Misalnya gen T untuk sifat tinggi dan gen t
untuk sifat rendah maka variasinya adalah TT, Tt, tt ketiga macam genotif
inilah yang disebut alel tunggal.
2. Alel
Ganda
Alel
ganda adalah gen yang memiliki alel berjumlah lebih dari dua. Gen asli yang
bermutasi membentuk alel. Mutasi akan menimbulkan banyak macam alel. Jadi,
sebuah gen tidak hanya memiliki sebuah alel saja seperti gen dominan T untuk tinggi yang mempunyai alel t
untuk pendek. Gen dapat memiliki lebih dari dua alel, seperti pada kelinci.
Suatu
alel dikatakan alel ganda jika suatu gen memiliki lebih dari dua pasangan gen
yang sealel sehingga muncul beberapa sifat. Contoh sifat yang dikontrol oleh
alel ganda adalah golongan darah manusia sistem ABO dan warna bulu kelinci.
a. Contoh
pada kelinci
Gen C untuk warna
kelinci normal (abu-abu polos), gen untuk warna kelinci chinchilla (abu-abu muda),
untuk kelinci Himalaya dan c untuk kelinci
albino. Setiap gen menunjukan sifat dominannya, yaitu C lebih dominan dari pada
,
gen lebih dominan daripada lebih dominan daripada c. Kelinci abu-abu
memiliki genotif yang merupakan alel CC, Cc.
Kelinci chincila memiliki ,
atau c.
b. Contoh
pada manusia
Golongan darah pada
manusia pun ditentukan oleh alel ganda. Keempat golongan darah pada manusia itu
ditentukan oleh tiga macam alel. Gen aslinya bersimbol I dari kata
Isoaglutinogen. Mutasi telah mengubah gen ini membentuk tiga alel, yakni Iᴬ, Iᴮ
dan I (I°).
Golongan darah A
memiliki genotipe Iᴬ Iᴬ dan Iᴬi (IᴬI°)
Golongan darah B
memiliki genotipe Iᴮ Iᴮ dan Iᴮi (IᴮI°)
Golongan darah AB memiliki
genotipe Iᴬ Iᴮ
Golongan darah O
memiliki genotipe ii (I°I°)
Iᴬ memiliki nilai dominan yang sama dengan Iᴮ,
dan keduanya dominan terhadap I °.
3. Golongan
Darah
Golongan darah pada manusia diatur
secara genetic dan merupakan alel ganda. Saat ini telah ditemukan tiga sistem
golongan darah. Berikut akan dibahas tiga macam golongan darah tersebut.
1. Golongan
darah ABO
Seperti
telah diketahui bahwa darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit),
sel darah putih (leukosit), keeping darah (trombosit), dan plasma darah. Pada
eritrosit terdapat sejenis protein yang dinamakan antigen atau aglutinogen.
Antigen merupakan protein yang mam[pu merangsang pembentukan antibodi
(aglutinin). Plasma darah mengandung protein, yaitu fibrinogen dan protombin.
Jika terjadi perangsangan oleh antigen, protombin mampu membentuk antibodi.
Berdasarkan jenis antigen atau ada
tidaknya antigen yang terdapat pada eritrosit, Karl Landsteiner (1868-1943)
pada 1901 membagi golongan darah menjadi golongan A, golongan B, golongan AB,
dan golongan O.
Untuk
lebih memahami cara penurunan golongan darah dari induk kepada anaknya,
perhatikan contoh-contoh berikut ini.
Seorang
wanita golongan darah A heterozigot, bersuamikan laki-laki bergolongan darah B
heterozigot. Bagaimanakah kemungkinan golongan darah anak-anaknya yang lahir
dari hasil perkawinan mereka?
|
Jawab:
2. Golongan
Darah Sistem Rhesus
Di
India, terdapat kera macaca rhesus. Berdasarkan hasil penelitian Karl
Landsteiner dan Wiener pada 1940, ditemukan bahwa dalam eritrositnya mengandung
jenis antigen yang dinamakan antigen rhesus. Antigen rhesus juga dimiliki
manusia. Organ yang memiliki antigen rhesus dikatakan memiliki rhesus positif
(genotif RR atau Rr) dan orang yang tidak mempunyai antigen rhesus dikatakan
memiliki rhesus negative (genotif rr). Plasma darah, baik pada rhesus positif
(Rh⁺)
maupun pada rhesus negative (Rh⁻) membentuk antibodi rhesus.
Contoh:
Jika seorang wanita
bergolongan Rh⁻
dan suaminya bergolongan Rh⁺, akan menghasilkan anak Rh⁺. Hal ini dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Hal yang pertama
adalah: hal yang kedua adalah
:
Ketika
ibu yang bergolongan Rh⁻
mengandung fetus bergolongan Rh⁺,
terdapat kemungkinan darah fetus yang masuk ke dalam darah ibu, walaupun
sirkulasi darah ibu dan fetus terpisah. Darah fetus yang masuk ke dalam
darahibu mengandung antigen rhesus sehingga darah ibu akan membentuk antibody
rhesus. Kejadian ini telah diteliti oleh Chown pada tahun 1954. Penelitiannya
menunjukan bahwa setelah fesus lahir,
darah fetus banyak terdapat dalam aliran darah ibu dan bayi pertama lahir
dengan selamat.
Jika
fetus pada kehamilan berikutnya memiliki Rh⁺,
antibody ibu akan memasuki darah fetus sehingga eritrosit fetus banyak yang
rusak. Akibat banyaknya eritrosit rusak yang masuk ke dalam tubuh fetus ,
jumlah bilirubin akan meningkat sehingga fetus akan menderita penyakit kuning
atau erythroblastosis fetalis.
3. Golongan
Darah Sistem MN
Penemu
jenis antigen M dan N yang terdapat dalam eritrosit adalah Karl Landsteiner dan
Levin pada 1927. Berdasarkan penemuan tersebut, darah dapat digolongkan sebagai
berikut.
1) Darah
golongan N (genotype IᶰIᶯ) memiliki eritrosit yang hanya mengandung antigen N
2) Darah
golongan M (genotype IᴹIᴹ) memiliki eritrosit yang hanya mengandung antigen M.
3) Darah
golongan MN (Iᴹ Iᴺ ) memilki eritrosit yang mengandung antigen M dan N
Yang mengandung antigen
M dan antigen N. DNA merupakan komponen yang paling penting dalam kehidupan
karena berfungsi sebagai pembawa
informasi genetic dari satu generasi ke generasi lainnya. dNA berkaitan
dengan semua aktifitas biologis dan merupakan pusat penelitian dalam bidang
sitilogi, genetika biologi molekuler, mikrobiologi, perkembangan, biokimia, dan
evolusi.
D. DNA
1. Sifat-sifat DNA
Jumlah
DNA(deoxcyribo nucleic acid)konstan dalam setiap jenis sel dan spesies.
Kandungan DNA dalam sel bergantung pada sifat ploidi sel atau jumlah kromosom
di dalam sel.Bentuk DNA pada sel eukariotik adalah seperti benang dan tidak
bercabang , tetapi DNA pada sel prokariotik, mitokondria, dan plastid berbentuk
silkuler.
DNA merupakan makromolekul kompleks yang terdiri atas
tiga macam molekul,yaitu:
a. gula deoksiribosa,
b. asam fosfat,dan
c. Basa Nitrogen
Pirimidin (sitosin dan timin) dan
purin (adenine dan guanin)akan membentuk suatu rangkaian kimiawi dengan
deoksiribosa sehingga terbentuk molekul yang dinamakan nukleosida atau deoksiribonukleotida.
Sebelum suatu nukleosida dapat menjadi bagian dari molekul DNA,nukleosida
harus bergabung dengan gugus fosfat untuk membentuk nukleotida atau deoksiribonukleotida.
Pengertian mengenai nukleotida dan nukleosida dapat disederhanakan sebagai
berikut.
Nukleosida : Deoksiribosa+basa nitrogen
Nukleotida : Nukleosida+asam fosfat
Ikatan hydrogen : a. Ikatan hidrogen antara G dan S berjumlah
3 buah
b. Ikatan hydrogen antara A dan T berjumlah 2 buah
Empat macam
deoksiribonukleosida dan deoksiribonukleotida dapat dilihat pada Tabel 3.2
Tabel
3.2 Macam-Macam Deoksiribonukleosida dan Deoksiribonukleotida
Basa
Nitrogen
Adenin (A)
Guanin (G)
Sitosin (S)
Timin (T)
|
Deoksiribonukleosida
Deoksiadenosin
Deoksinguanosin
Deoksisitidin
Timidin
|
Deoksiribonukleotida
Deokdisadenosin monofosfat
Deoksiguanosin monofosfat
Deoksisitin monofosfat
Timidin monofosfat
|
Singkatan
dAMP
dGMP
dSMP
TMP
|
2. Struktur DNA
Orang
pertama yang mengemukakan gagasan mengenai struktur tiga dimensi DNA adalah W.T Atsbury. Ia menyimpulkan bahwa DNA
itu sangat padat.Polinukleotida yang menyusunnya berupa timbunan nukleotida
pipih yang teratur tegak lurus terhadap sumbu memanjang.
Wilkins
melanjutkan kristalografi sinar X hasil Atsbury.wilkins berhasil memisahkan
serabut-serabut DNA sehingga akhirnya
dapat dibuat foto melalui difraksi sinar X oleh Rosalind Franklin.
Berdasarkan foto yang di ambil
Rosalind franklin pada bulan April 1953,Watson
dan Crick dapat segera mengambil kesimpulan bahwa struktur DNA terdiri atas
dua rantai polinukleotida yang antara basa nitrogennya di hubungkan oleh ikatan
hidrogen. Adenin dan timin dihubungkan oleh dua ikatan hidrogen. Sedangkan
sitosin dan guanin dihubungkan oleh tiga ikatan hidrogen.
Dalam DNA terdapat pasangan
basa.Setiap adenin dalam rantai DNA berkaitan dengan timin yang lain. Begitu
pula setiap sitosin saling melengkapi dengan guanine. DNA terdiri atas dua
rantai polinukleotida yang tersusun secara double
helix. Ikatan hidrogen yang menghubungkan dua rantai polinukleotida mudah
putus oleh pemanasan.Keadan tersebut dinamakan denaturasi DNA. Selain dengan pemanasan, rantai double helix DNA dapat putus karena pengaruh enzim helicase dan suasana alkali.
a b
Gambar
3.18
(a)
Model DNA menurut Watson dan
Crick. (b) di bagian dalam dari Double Helix terdapat ikatan antara basa
nitrogen.
Model
DNA Watson crick (Gambar 3.18)dapat di gambar kan sebagai anak terpilih.Bagian
pinggir tangga yang biasa di pegang ketika seseorang naik tangga merupakan
deretan gugusan gula ribosa(deoksiribosa) dan asam fosfat .Bagian anak tangga
merupakan dua golongan basa nitrogen yang terdiri atas purin dengan pirimidin.
DNA memiliki beberapa fungsi,
yaitu :
a.
Sebagai pembawa informasi
genetic dari satu generasi ke generasi lainnya ;
b.
Mengontrol aktivitas dalam
sel, baik secara langsung maupun tidak langsung ;
c.
Menentukan proses pembentukan
protein (sintesis protein);
d.
Membentuk RNA.
3. Replikasi DNA
DNA
sebagai pembawa informasi genetic dapat berfungsin sebagai heterokatalis artinya DNA dapat menyintesis molekul lain, seperti
membentuk RNA, DNA dapat pula berfugsi sebagai autokatalitik artinya DNA mampu membentuk dirinya sendiri
(memperbanyak diri).
Fungsi autokatalitik DNA dilakukan
melalui replikasi. Replikasi DNA
akan menghasilkan DNA baru dari rantai DNA yang telah ada (Gambar 3.19). proses
replikasi ini memerlukan deoksiribonukleosida fosfat dan beberapa enzim.
Pada replikasi, dua rantai DNA yang
saling berpilin dipisahkan melalui reaksi hidrolisis oleh enzim helicase sehingga terbentuk dua rantai
tunggal mononukleotida.setiap rantai tersebut menjadi acuan (template) pembentukan dua rantai DNA
yang baru dengan bantuan enzim DNA
polymerase.
Bagaimanakah
replikasi DNA baru dihasilkan? Perhatikan Gambar DNA polymerase akan bergerak
di sepanjang rantai DNA template dengan
arah 5’ 3’
sehingga arah pembentukan rantai DNA baru adalah 3’ 5’. Satu rantai
DNA yang baru terbentuk akan tersintesis secara tidak kontinu, sedangkan satu
rantai lagi terbenltuk secara tidak kontinu (berupa potongan-potongan).
Potongan atau fragmen-fragmen DNA baru tersebut dinamakan fragmen Okazaki. Fragmen-fragmen DNA tersebut dibentuk menjadi
rantai DNA baru yang utuh dengan bantuan enzim DNA ligase.
Ada tiga
hipotesis yang menjelaskan mengenai replikasi DNA, yaitu semikonservatif,
konservatif, dan disperatif.
a.
Konservatif, rantai ganda DNA
induk tetap utuh, tetapi keseluruhan rantai tersebut dapat mencetak rantai
ganda baru.
b.
Dispertif, kedua buah rantai
ganda DNA induk terputus. Segmen-segmen DNA induk dan segmen-segmen DNA yang
baru bersanbung sehingga dihasilkan dua rantai ganda baru.
c.
Semikonservatif, dua rantai
spiral DNA memisahkan diri. Setiap rantai tunggal menjadi pencetak untuk
membentuk rantai pasangannya.
Para ahli Biologi meyakini
bahwa proses replikasi yang terjadi adalah reflikasi semikonsevasif. Sebagaimana
yang telah diuraikan.
E. RNA
Selain DNA, baik sel prokariot
maupun eukariot mengandung RNA (Ribonucleid Acid). Molekul RNA disintesis dari
DNA dan berperan dalam sintesis protein di dalam sitoplasma. RNA memiliki
rantai tunggal dan letaknya di
sitoplasma, ribosom dan nukleus.
v RNA
terdiri dari tiga bagian utama yaitu
1.
Gula berkarbon lima
(pentosa) yaitu berupa ribosa. Gula β-D-ribosa terdapat di dalam monomer
ribonukleotida RNA.
2.
Basa organik
heterosiklik yang mengandung nitrogen dan berbentuk datar. Terdapat dua jenis
basa nitrogen, yaitu pirimidin yang
bercincin tunggal purin yang
bercincin ganda. Pirimidin terdiri dari Sitosin (C) dan Urasil (U). Sedangkan
purin terdiri dari Adenin (A) dan Guanin (G). Adenin (A) normalnya akan membentuk
dua ikatan hidrogen dengan Urasil (U). Guanin (G) akan membentuk 3 ikatan
hidrogen dengan Sitosin (C).
3.
Gugus fosfat bermuatan
negatif : PO43-
v Berdasarkan
fungsinya, RNA dibagi menjadi tiga yaitu:
1.
RNA transfer (tRNA),
mempunyai ukuran paling kecil (dengan panjang 75-80 nukleotida) dan berperan
membawa asam amino ke ribosom untuk dipolimerisasi membentuk rantai polipeptida
dan sebagai penerjemah kodon yang dibawa oleh mRNA (bagian tRNA yang dapat
berhubungan dengan kodon yang dibawa oleh mRNA disebut antikodon).
2.
RNA duta atau messenger (mRNA), RNA terpanjang yang berbentuk pita
tunggal. Berperan sebagai pola cetakan pembentuk polinukleotida dan sebagai
pembawa kode-kode genetik dari DNA ke ribosom.
3.
RNA ribosom (rRNA),
komponen struktural ribosom dan dapat mencapai 80% dari jumlah RNA dalam sel.
Strukturnya berupa pita tunggalyang tidak bercabang dan fleksibel. Berperan
sebagai pengatur sistesis protein.
v Perbandingan
DNA dan RNA
KRITERIA
|
DNA
|
RNA
|
Letak
|
·
Plastida
·
Mitokondria
·
Nukleus
|
·
Sitoplasma
·
Ribosom
·
Nukleus
|
Rantai Molekul
|
Double Helix
|
Singel Helix
|
Fungsi
|
Penurunan sifat (mengatur sifat hereditas) dan
perancang sintesis protein
|
Pelaksana sintesis protein (tRNA, mRNA, dan rRNA)
|
Jenis Gula Pentosa
|
Deoksiribosa
|
Ribosa
|
Basa Nitrogen
|
Purin :
- Adenin (A)
- Guanin (G)
Pirimidin : -
Sitosin (C)
- Timin (T)
|
Purin : -
Adenin (A)
- Guanin (G)
Pirimidin : -
Sitosin (C)
- Urasil (U)
|
Gugus Fosfat
|
PO43-
|
PO43-
|
Perbedaan DNA dan RNA
F. Kode Genetik
Kode genetik adalah jumlah dan
urutan basa nitrogen (urutan nukleotida) yang berperan dalam menentukan posisi
yang tepat dari tiap asam amino dalam rantai peptida yang panjang yang terdapat
di dalam tubuh makhluk hidup.
Setiap basa nukleotida
ditranslasikan menjadi satu asam amino, hanya akan ada 4 dari 20 asam amino
yang dispesifikasi. Sekuens dua basa A-G, misalnya, dapat menspesifikasi satu
asam amino, dan G-T menspesifikasi yang lain lagi. Karena ada empat kemungkinan
basa pada setiap posisi, akan memperoleh 16 (artinya 42) kemungkinan
susunan masih tidak cukup untuk mengkodekan ke-20 asam amino. Tetapi, apabila
kodon disusun oleh 3 nukleotida (disebut triplet basa nukleotida: unit terkecil
dengan panjang seragam yang dapat mengkodekan semua asam amino), maka akan
diperoleh 43 (=64) asam amino, sedangkan jumlah asam amino yang umum
diketahui pada jasad hidup hanya 20
macam. Tiap triplet pengkode disebut sebagai kodon. “Tabel kodon” menunjukkan tiap kodon mRNA yang secara
konvensional dituliskan dengan nukleotida 5’ di sebelah kiri dan nukleotida 3’
di sebelah kanan, karena sintesis protein dimulai pada ujung 5’ molekul mRNA
dan berlanjut menuju ke ujung 3’.
Kode ini bersifat berdegenerasi (sebuah asam amino dapat
terbentuk dari lebih dari satu kodon yang berbeda) dan berakibat banyak
perubahan (mutasi) dapat terjadi pada sebuah gen tanpa mempunyai efek terhadap
komposisi asam amino pada produk tersebut (disebut mutasi bisu/sillent).
Pembentukan pasangan basa komplementer antara kodon mRNA dengan antikodonnya
pada suatu tRNA pada posisi ketiga dalam triplet biasanya tidak terlalu
terbatas seperti halnya pada dua posisi yang lainnya, fenomena ini disebut wobble, membuat tRNA yang sama dapat
mengenali lebih dari satu kodon mRNA pada banyak kasus.
Kodon 5’-AUG-3’ yang terletak di
dekat ujung molekul mRNA merupakan kodon
start (inisisai) yang menempatkan metionin pada permulaan (ujung amino)
pada semua rantai polipeptida eukariotik. 60 kodon merupakan kodon sense yang mengkodekan asam-asam
amino. Ada tiga kodon yang tidak dikenali oleh tRNA manapun : UAA, UAG, dan
UGA. Kodon-kodon ini disebut kodon
nonsense atau kodon stop, karena
merupakan bagian dari tanda dihentikannya sintesis protein pada kodon tersebut.
Polipeptida yang telah selesai (komplet) akan dilepaskan dari tRNA-nya dan dari
ribosom.
Huruf
Kedua
|
|||||||
U
|
C
|
A
|
G
|
||||
Huruf
Pertama
|
U
|
UUU
UUC
UUA
AAG
|
UCU
UCC
UCA
UCG
|
UAU
UAC
UAA
UAG
|
UGU
UGC
UGA
UGG
|
U
C
A
G
|
Huruf
Ketiga
|
C
|
CUU
CUC
CUA
CUG
|
CCU
CCC
CCA
CCG
|
CAU
CAC
CAA
CAG
|
CGU
CGC
CGA
CGG
|
U
C
A
G
|
||
A
|
AUU
AUC
AUA
AUG
|
ACU
ACC
ACA
ACG
|
AAU
AAC
AAA
AAG
|
AGU
AGC
AGA
AGG
|
U
C
A
G
|
||
G
|
GUU
GUC
GUA
GUG
|
GCU
GCC
GCA
GCG
|
GAU
GAC
GAA
GAG
|
GGU
GGC
GGA
GGG
|
U
C
A
G
|
Singkatan
|
Asam Amino
|
Kode
Genetik
|
ala
|
Alanin
|
GSA, GSG, GSS, GSU
|
arg
|
Arginin
|
SGA, SGG, SGS, SGU
|
asn
|
Asparagin
|
AAS, AAU
|
asp
|
Asam aspartat
|
GAS, GAU
|
cys
|
Sistein
|
UGS, UGU
|
glu
|
Asam glutamat
|
GAA, GAG
|
gln
|
Glutamin
|
SAA, SAG
|
gly
|
Glisin
|
GGS, GGU
|
his
|
Histidin
|
SAS, SAU
|
ile
|
Isoleusin
|
AUS, AUU, AUA
|
leu
|
Leusin
|
SUA, SUG, SUS, SUU, UUA, UUG
|
lys
|
Lisin
|
AAA, AAG
|
met
|
Metionin
|
AUG
|
phe
|
Fenilalanin
|
UUS, UUU
|
pro
|
Prolin
|
SSA, SSG, SSS, SSU
|
ser
|
Serin
|
USA, UUG, USS, USU
|
thr
|
Treonin
|
ASA, AGG, ASS, ASU
|
trp
|
Triptofan
|
UGA, UGG
|
tyr
|
Tirosin
|
UAS, UAU
|
val
|
Valin
|
GUA, GUG, GUS, GUU
|
G. Sintesis Protein
Sintesis
protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur
susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel,
sitoplasma dan ribosom. Sintesis protein terdiri dari 3 tahapan besar yaitu:
1. Transkripsi.
DNA membuka
menjadi 2 rantai terpisah. Karena mRNA berantai tunggal, maka salah satu rantai
DNA ditranskripsi (dicopy). Rantai yang ditranskripsi dinamakan DNA sense atau
template dan kode genetik yang dikode disebut kodogen. Sedangkan yang tidak
ditranskripsi disebut DNA antisense/komplementer. RNA Polimerase membuka
pilinan rantai DNA dan memasukkan nukleotida-nukleotida untuk berpasangan
dengan DNA sense sehingga terbentuklah rantai mRNA. Contoh transkripsi:
2. Translasi
mRNA / RNAd
yang sudah terbentuk keluar dari anak inti sel menuju rRNA. Disana mRNA masuk
ke rRNA / RNAr diikuti oleh tRNA / RNAt. Ketika antikodon pada tRNA cocok
dengan kodon mRNA kemudian rantai bergeser ke tengah. Kodon mRNA berikutnya
dicocokkan dengan tRNA kemudian asam amino yang pertama berikatan dengan asam
amino kedua. tRNA pertama keluar dari rRNA. Proses ini berlangsung hingga kodon
stop, ribosom subunit besar dan kecil terpisah, mRNA dan tRNA keluar dari
ribosom.
Kodon stop :
UAA,UAG, UGA Rumus cepat:mRNA=DNA komplementer=DNA antisense=kode protein tRNA=DNA template=DNA sense=kodogen. Berikut
ini adalah gambar proses sintesis protein.
Daftar
Pustaka
Campbell,
Neil A. 2008. Biologi Jilid 1 Edisi 8.
Jakarta: Erlangga.
Stansfield,
William. 2006. Biologi Molekuler dan Sel.
Jakarta: Erlangga.
Yuwono,
Triwibowo. 2005. Biologi Molekular.
Jakarta: Erlangga.
Soal Latihan Pilihan Ganda
1.
Dibawah
ini manakah yang bukan termasuk kedalam bagian-bagian kromosom?
a. Kromatid b. Sentromer e.
Kromosom
c. Lengan panjang d. Lengan
pendek
Jawaban : e. Kromosom
2.
DNA sebagai pembawa informasi
genetik dapat berfungsi heterokatalis adalah ?
a. Struktur
DNA b. Sifat-sifat DNA e. Pengertian DNA
b. Replikasi
DNA d. Fungsi DNA
Jawaban
: c. Pengertian DNA
3.
Dimanakah letak RNA ? kecuali
a. Inti
sel
b. Mitokondria
c. Ribosom
d. Sitoplasma
e. Nukleus
Jawaban
: b. Mitokondria
4.
Pada alel tunggal Gen
yang mengatur pigmentasi pada kulit yang
normal adalah ?
a. Gen
a d. Gen B
b. Gen
A e. Gen Ab
c. Gen
b
Jawaban : b. Gen A
5.
Bentuknya.karakter
yang dinyatakan oleh sel kromosom dari suatu spesies disebut ?
a. Sentromer b.Kariotipe e.Kromosom
c. Kromatid d.Autosom
jawaban : b. Kariotipe
6.
Yang termasuk stop
kodon yaitu ?
a. UUU
dan GAU
b. UGA
dan CGG
c. UGG
dan UGA
d. UAG
dan UGA
e. UAA
dan UUA
Jawaban : d. UAG dan UGA
7.
Dibawah ini macam-macam
Deoksirikbonuklesida dan Deoksiribonuk leotida, kecuali ?
a.
Adenin b.Guanin e. Basa
c.
Sitosin d. Timin
Jawaban
: e. Basa
8.
Golongan darah A
memiliki genotipe . . .
a. IᴬIᴮ
dan Iᴬi (IᴬI°) d. IᴮIᴮ dan Iᴬi (IᴮI°)
b. IᴬIᴬ
dan Iᴮi (IᴬI°) e. IᴮIᴮ dan Iᴮi (IᴮIᴮ)
c. IᴬIᴬ
dan Iᴬ i(IᴬI°)
Jawaban : c. IAIA
dan IAi(IAIO)
Soal
Latihan Uraian
1.
Sebutkan
dan jelaskan Kromosom berdasarkan fungsinya !
Jawaban : Berdasarkan fungsinya,
kromosom dibedakan atas:
1. Autosom
/ kromosom tubuh : Kromosom yang tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis
kelamin.Penulisannya dilambangkan dengan simbol huruf A
2. Kromosom
kelamin : Kromosom yang menentukan jenis kelamin. terdiri atas kromosom X dan
kromosom Y
2.
Sebutkan Fungsi DNA !
Jawaban
: Fungsi-fungsi DNA yaitu:
-
Sebagai pembawa informasi
genetic dari satu generasi ke generasi lainnya
-
Mengontrol aktivitas dalam
sel, baik secara langsung maupun tidak langsung
-
Menentukan proses pembentukan
protein (sintesis protein)
-
Membentuk RNA
3.
Sebutkan perbedaan dari
segi molekul pada DNA dan RNA !
Jawaban : DNA memiliki Timin (T), memiliki gula
berupa deoksiribosa dan berbentuk untai ganda. Sedangkan, RNA memiliki Urasi
(U), memiliki gula berupa ribosa dan berbentuk untai tunggal.
4.
Berdasarkan jenis
antigen atau ada tidaknya antigen pada eritrosit Karl Landsteiner membagi golongan darah
menjadi ?
Jawaban :
· Golongan
darah A
· Golongan
darah B
· Golongan
darah AB
· Golongan
darah O
0 comments:
Post a Comment