SEJARAH
PERKEMBANGAN TEORI SEL
A. Pendahuluan
Jauh sebelum Robert
Hooke mempopulerkan istilah sel, beberapa ahli filsafat Yunani telah
mengemukakan pandangannya berkenaan dengan penyusun tubuh makhluk hidup. Aristotles dan Paracelcius telah mengemukakan bahwa tubuh semua hewan dan
tumbuhan tersusun atas elemen-elemen sederhana. Elemen-elemen sederhana
tersebut secara bersama-sama membentuk struktur makroskopis makhluk hidup (De Robertis et al., 1979). Belakangan, elemen-elemen
sederhana tersebut dikenal dengan istilah sel (dari bahasa Yunani, yaitu Cella atau Cellula yang berarti
ruang atau kamar kecil).
Sebuah sel dapat berperan sebagai suatu organisme yang
dikenal sebagai organisme uniseluler atau organisme bersel satu, misalnya berbagai jenis protozoa. Sel dapat tersusun
berkelompok dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis jaringan dan membentuk
organ. Selanjutnya, beberapa organ membentuk sistem organ dan pada akhirnya
beberapa sistem organ, secara bersama-sama membentuk suatu organisme. Organisme
yang dibentuk dinamakan organisme multiseluler.
Pemahaman
mengenai sel baik dari aspek ultrastruktur maupun dari aspek fungsionalnya
tidak terlepas dari hasil kerja keras sejumlah pakar ilmu pengetahuan. Penelitian-penelitian terus dikembangkan,
bahkan dari berbagai sudut pandang dan melibatkan disiplin ilmu-ilmu lain.
Penemuan mikroskop sederhana hingga mikroskop elektron telah memberikan
sumbangan yang sangat penting dalam perkembangan biologi sel. Kemajuan yang
dicapai di bidang kimia organik dan biokimia telah mengantar umat manusia pada
pemahaman sel
B. Sejarah Perkembangan Teori Sel
Sel merupakan massa protoplasma berbatas membran dengan
sistem organisasi yang sangat kompleks. Sel bukan merupakan suatu bangunan
statis, melainkan sebuah struktur yang sangat dinamis. Berbagai jenis aktivitas
hidup yang berlangsung di dalam tubuh organisme pada dasarnya berlangsung di
dalam sel dengan mekanisme sistem yang sangat harmonis. Aktivitas satu sel
menunjang aktivitas sel yang lain membentuk suatu sistem yang sangat harmonis
untuk menunjang sebuah kehidupan yang fungsional.
Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723), seorang yang berkebangsaan Belanda
merupakan orang pertama yang menemukan mikroskop dan meneliti organisme
mikroskopis seperti berbagai Protozoa dan Rotifera yang oleh Beliau diberi nama
”animanculus”, berbagai jenis
bakteri, meliputi bakteri basil dan bakteri spiral;. mengamati sperma pada
manusia, katak, anjing, kelinci, dan ikan. Beliau juga mengamati pergerakan
sel-sel darah di dalam kapiler kaki katak dan daun telinga pada kelinci.
Sumber :
http://www.royalsociety.org/downloaddoc.asp dan http://www.tulane.edu/~wiser/cells/
Gambar-1.1 Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723), dan mikroskop sederhana serta jenis
protozoa hasil temuannya
Marcello Malphigi (1628-1694), seorang berkebangsaan Italia merupakan
orang pertama yang menggunakan mikroskop dalam mengamati sayatan jaringan pada
organ-organ tertentu, seperti otak, hati, ginjal, limfa, dan paru-paru. Selain
itu, dia juga mengamati perkembangan embrio ayam. Dari hasil pengamatannya, dia
menyimpulkan bahwa jaringan tersusun atas unit-unit struktural yang ia sebut utricles
(De Robertis, 1988).
Sumber :
http://www.crimezzz.net/forensichistory/images/MALPIGHI_marcello
Gambar-1.2 Marcello Malphigi (1628-1694)
Robert Hooke (1663) merupakan orang pertama yang memperkenalkan
istilah sel berdasarkan hasil pengamatannya pada sayatan sumbat gabus. Ia
melaporkan bahwa sumbat gabus terdiri atas ruang-ruang kecil yang diberi nama
sel (bahasa Yunani: Cellula yang
bermakna ruang-ruang kecil).
Sumber
: http://www.tulane.edu/~wiser/cells/ dan http://www.nndb.com/people
Gambar-1.3 Ruang-ruang kecil pada sayatan sumbat gabus, R. Hooke
(1663) dan mikroskop sederhana
Rene Dutrochet (1776-1847), seorang yang berkebangsaan Perancis,
melaporkan bahwa semua hewan dan tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel
globular. Pada tahun 1831, Robert Brown
(1773-1858), seorang yang berkebangsaan Inggris, melaporkan bahwa sel-sel
epidermis tumbuhan, serbuk sari, dan kepala putik mengandung suatu struktur
yang konstan yang disebut inti. Pada tahun 1840, Johannes E. Purkinye (1787-1869), seorang yang berkebangsaan
Cekoslovakia, memperkenalkan istilah protoplasma. Pada tahun 1861, W. Schultze menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik dari
kehidupan. Protoplasma
adalah substansi hidup yang berbatas membran dimana di dalamnya terdapat inti
atau nukleus (Karp, 1984).
Sumber :
http://clendening.kumc.edu/dc/pc/hitzig.jpg
Gambar-1.4 Johannes E. Purkinye (1787-1869)
Sumber
: http:// home.tiscalinet.ch/biografien/images/schleiden dan
http://home.tiscalinet.ch/biografien/images/
Gambar-1.5 Mathias J. Schleiden(1804-1882), T(1810-1882). Schwann dan R. Virchow(1821-1902)
Pada tahun 1938, Mathias
J. Schleiden (1804-1882), seorang ahli pengetahuan berkebangsaan Jerman,
melaporkan bahwa tubuh tumbuhan tersusun atas sel. Secara terpisah, pada tahun
1839 Theodore Schwann
(1810-1882) yang juga seorang ahli pengetahuan berkebangsaan Jerman, melaporkan
bahwa tubuh hewan tersusun atas sel. Schwann kemudian mengusulkan dua azas yang
dikenal dengan teori sel, yaitu: Semua organisme terdiri atas sel, dan sel
merupakan unit dasar organisasi kehidupan. Sepuluh tahun kemudian R. Virchow
(1821-1902) mengusulakn azas ketiga teori sel yang berbunyi: Semua sel berasal
dari sel yang telah ada sebelumnya (Omnis
cellula e cellulaI) (Sheeler & Bianchi, 1983). Kemudian Louis Pasteur
(1908-1895) mengemu-kakan teori biogenesis yang menyatakan bahwa setiap makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya (Omne vivum e vivo). (Thorpe, 1984; Sheeler and Bianchii, 1983; dan
Albert et al., 1984)
Sumber :
http://art-random.main.jp/samescale/
Gambar-1.6 L. Pasteur
(1808-1895)
Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan para
ilmuwan tersebut diambil suatu kesimpulan, yaitu: sel merupakan kesatuan
struktural dari makhluk hidup, sel merupakan kesatuan fungsional dari makhluk
hidup, dan sel merupakan kesatuan hereditas dari makhluk hidup. Namun, dalam
lingkup yang lebih kompleks, teori sel mengandung makna (Villee et al., 1985),
yaitu:
1.
Semua
makhluk hidup terdiri atas sel;
2.
Sel yang
baru dibentuk, berasal dari pembelahan sel sebelumnya;
3.
Semua sel
memiliki kemiripan yang mendasar dalam hal komposisi kimia dan aktivitas
metabo-lismenya;
4.
Aktivitas
dari suatu organisme dapat dimengerti sebagai aktivitas kolektif, dan
interaksi-interaksi dari unit-unit seluler bergantung satu dengan yang lainnya.
Sumber :
http://www.emc.maricopa.edu/faculty/farabee/BIOBK/stomTS.gif
Gambar-1.7 Oragnisasi kehidupan tingkat individu
Menurut De Robertis et al., (1975),
sebuah sel harus memenuhi beberapa kriteria yaitu :
1. Memiliki membran plasma;
2. Mengandung materi genetic yang
penting untuk mengkode berbagai jenis RNA, termasuk untuk sintesis protein;
3. Mengandung “mesin biosintesis”
tempat di mana sintesis berlangsung.
C. Sifat dan Keistimewaan Sel
Seperti telah diuraikan oleh Schleiden dan Schwann,
sel-sel dapat dianggap sebagai “unit-unit kehidupan“. Dapat diduga bahwa semua
bentuk kehi-dupan, terlepas dari sifatnya, mempunyai dasar seluler. Sel-sel
bersifat semiotonom, hal ini dapat
ditunjukkan de-ngan cara mengisolasi sel-sel dari organisme multiseluler dan
dan menumbuhkannya di luar organisme
tersebut. Sejumlah percobaan menunjukkan bahwa sel-sel dari organisme manapun,
termasuk manusia, dapat dibudi-dayakan di luar tubuh (in vitro) dengan
kondisi tertentu yang memungkinkannya tetap hidup, sampai lama setelah organisme
asalnya mati. Misalnya, sel-sel manusia telah dibudidayakan untuk kurun waktu
puluhan tahun, dan dapat disiapkan bagi peneliti dengan hanya mengambil-nya
dari freezer.
Aktivitas organisme multiseluler ternyata merupa-kan
refleksi sifat-sifat sel-sel yang menyusunnya. Organis-me mengambil makanan,
mencerna, mengasimilasi, dan melepaskan bahan yang tidak diperlukan. Organisme
mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida. Di dalam tubuh organisme,
kadar garam diatur sedemikian rupa agar tetap dalam keadaan homeostasis;
organisme tumbuh, berkembang biak, bergerak, dan juga bereaksi terhadap
rangsangan dari luar, menggunakan energi un-tuk mengadakan aktivitas, mewariskan sifat-sifat genetik kepada
keturunannya, dan akhirnya mati.
Suatu organisme merupakan jumlah atau kumpulan
bagian-bagiannya, dan aktivitasnya merupakan jumlah aktivitas sel-sel yang
menyusunnya. Namun, dapat pula dikatakan bahwa organisme adalah jauh lebih dari
sekedar kumpulan sel-selnya.
C. Bentuk Sel
Sel mempunyai bentuk yang sangat bervariasi, baik di
antara sel-sel yang menyusun tubuh makhluk hidup yang sama maupun yang menyusun
makhluk hidup yang berbeda. Beberapa sel tidak memiliki bentuk yang tetap,
tetapi berubah-ubah sesuai dengan aktivitasnya. Sel amoeba dan sel darah putih termasuk contoh tipe sel yang
bentuknya dapat berubah-ubah. Sel-sel yang lain memiliki bentuk yang khas atau
tetap, atau bentuk-bentuk peralihan yang spesifik untuk setiap jenis makhluk
hidup. Spermatozoa pada manusia memiliki bentuk yang tetap, namun demikian,
sperma pada manusia memiliki bentuk yang berbeda dengan sperma pada hewan lain seperti mencit.
Bentuk-bentuk sel terutama bergantung pada (i) adaptasi
fungsionalnya, (ii) tekanan permukaan, (iii) viskositas protoplasma, (iv)
tekanan mekanik oleh sel-sel yang ada di sekitarnya, dan (v) rigiditas membran
plasma. Selain itu, mikrotubuli memiliki peranan yang sangat penting dalam
menentukan bentuk dari suatu tipe sel (De Robertis et al., 1975).
Umumnya sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan berbentuk
polihedral. Bila sel diisolasi dalam lingkungan cair, maka ia dapat berubah
bentuk menjadi bulat. Bentuk bulat merupakan bentuk dasar sel. Macam-macam
bentuk sel antara lain berbentuk gepeng, bentuk kubus, dan bentuk selindris.
Umumnya bentuk-bentuk tersebut dijumpai pada sel-sel epitel. Sel darah merah
pada manusia memiliki bentuk bikonkaf; sel-sel otot berbentuk memanjang;
sel-sel bakteri memiliki bentuk yang bulat, spiral atau bentuk batang; sel-sel
xylem dan floem pada tumbuhan mengalami modifikasi sedemikian rupa sehing-ga
memungkinkan melaksanakan fungsinya sebagai jalur angkutan untuk berbagai jenis
substansi. Sel-sel saraf memiliki bentuk yang sesuai untuk melaksanakan
fungsi-nya dalam menghantarkan impuls-impuls saraf (Sheeler & Bianchi,
1983).
Sumber
: http://homepages.ius.edu/dpartin/Lecture3cells.ppt#257,1,Lecture
Gambar-1.8 Sel
Saraf (Partin D, 2007)
Sumber
: http://homepages.ius.edu/dpartin/Lecture3cells.ppt#257,1,Lecture
Gambar-1.9 Sel
Darah Merah (Partin D, 2007)
Gambar-1.10. Berbagai bentuk sel
bakteri. (a) Bakteri bentuk kokus, (b) Bakteri bentuk spiral, dan (c) Bakteri
bentuk batang (Sheeler & Bianchi, 1983).
D. Ukuran Sel
Sel memiliki ukuran yang sangat bervariasi, ter-gantung
pada tipe sel. Pada umumnya, sel hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop dengan sedikit pengecualian seperti sel telur pada burung unta yang
memiliki diameter hingga beberapa cm. Pada umumnya, mata manusia tidak mampu
memisahkan dua titik yang dipisahkan kurang dari 0,1 mm atau 100 mm. Sementara itu, umumnya sel memiliki ukuran yang lebih
kecil dari 0,1 mm. Kisaran ukuran sel
ditunjukkan pada Gambar-1.11.
Bentuk dan ukuran sel berhubungan dengan fung-sinya. Ukuran minimal sebuah
sel harus cukup mengan-dung DNA, protein
dan struktur-struktur internal agar ia mampu survive dan
bereproduksi. Ukuran maksimal se-buah sel
dibatasi oleh kebutuhan area permukaan yang cukup untuk memperoleh nutrien dari
lingkungan dan membuang sisa metabolisme. Walaupun sel -sel yang besar mempunyai suatu area
permukaan lebih besar dibandingkan sel kecil, mereka relatif mempunyai area
permukaan yang sama bila dibandingkan dengan sel-sel yang sederhana pada volume
yang sama. Sebab sel yang besar mempunyai suatu area permukaan jauh lebih kecil
bila dibandingkan dengan volumenya, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
memberikan pelayanan terhadap semua bagian sitoplasma lebih banyak dibandingkan
dengan sel-sel ukurannya lebih kecil (Anonim, 2007a).
Gambar-1.11 Kisaran Ukuran Sel (Partin, 2007)
Komponen-komponen sel
tertentu tidak dapat di-amati dengan menggunakan mikroskop cahaya. Oleh sebab
itu, untuk mengamati komponen-komponen seluler, diperlukan alat bantu berupa
mikroskop elektron.
STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA
Terdapat
2 tipe sel yaitu :
a. Sel Prokariotik
1.
Tidak
memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang
dinamakan nucleoid.
2.
Organel-organelnya
tidak dibatasi membran.
3.
Membran
sel tersusun atas senyawa peptidoglikan.
4.
Diameter
sel antara 1-10µm.
5.
Mengandung
4 subunit RNA polymerase.
6.
Susunan kromosomnya
sirkuler.
b. Sel Eukariotik
1.
Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran
inti dan dinamakan nucleus.
2.
Organel-organelnya
dibatasi membran.
3.
Membran
selnya tersusun atas fosfolipid.
4.
Diameter
selnya antara 10-100µm.
5.
Mengandung
banyak subunit RNA polymerase.
6.
Susunan kromosomnya
linier.
Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu:
1.
Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2.
Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti
Sel (Nukleus).
1.
Selaput Plasma (Plasmalemma)
Yaitu selaput atau membran sel yang terletak
paling luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa
lemak atau Lipid dan senyawa Protein).
Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah:Protein – Lipid – Protein Þ Trilaminer Layer
Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah:Protein – Lipid – Protein Þ Trilaminer Layer
Lemak bersifat Hidrofobik (tidak larut dalam air)
sedangkan protein bersifat Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena itu
selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari
Overton).
Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan
di lewati molekul tertentu saja.
Fungsi dari selaput plasma ini adalah
menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain.
Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput
plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang
disebut Dinding Sel (Cell Wall).
Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa
Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan
Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti
Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lain. Selain itu pada dinding sel
tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit
sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya
hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
2.
Sitoplasma dan Organel Sel.
Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma
khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang
bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel.
Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%),
berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi
kirnia sel.Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam
sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
Organel
Sel tersebut antara lain :
a. Retikulum Endoplasma (RE.)Yaitu struktur
berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis RE yaitu
:• RE halus dan RE kasar
Fungsi R.E. adalah : RE kasar berfungsi sebagai tempat sintesis protein dan RE halus berfungsi sebagai tempat sintesis lipid, metabolism karbohidrat dan detoksifikasi obat-obatan.
Fungsi R.E. adalah : RE kasar berfungsi sebagai tempat sintesis protein dan RE halus berfungsi sebagai tempat sintesis lipid, metabolism karbohidrat dan detoksifikasi obat-obatan.
b. Ribosom (Ergastoplasma), Struktur ini berbentuk
bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang
R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang
tersuspensi di dalam sel.
Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein.Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein.Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
c. Miitokondria (The Power House), Struktur
berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran.Lapisan dalamnya
berlekuk-lekuk dan dinamakan KristaFungsi mitokondria adalah sebagai pusat
respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi) ; karena itu
mitokondria diberi julukan “The Power House”.
d. Lisosom, Fungsi dari organel ini adalah sebagai
penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu enzi nnya itu
bernama Lisozym.
e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)
Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini banyak dijumpai
pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
f. Sentrosom (Sentriol) Struktur berbentuk bintang
yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom
bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis. Struktur ini hanya
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
g. Plastida Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya
biasa.
Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
1.
Lekoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),terdiri
dari:
• Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,• Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).• Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3. Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :• Karotin (kuning)• Fikodanin (biru)• Fikosantin (kuning)• Fikoeritrin (merah)
• Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,• Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).• Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3. Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :• Karotin (kuning)• Fikodanin (biru)• Fikosantin (kuning)• Fikoeritrin (merah)
h. Vakuola (RonggaSel) Beberapa ahli tidak
memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma
disebut TonoplasVakuola berisi :• garam-garam organik• glikosida• tanin (zat
penyamak)• minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar
Zingiberine pada jahe)• alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin
dan lain-lain)• enzim• butir-butir patiPada boberapa spesies dikenal adanya
vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil.
i. Mikrotubulus Berbentuk benang silindris, kaku,
berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai “rangka sel”. Contoh
organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain itu
mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.
j. MikrofilamenSeperti Mikrotubulus, tetapi lebih
lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin
(seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.k. Peroksisom
(Badan Mikro) Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa
berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan
katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).
3. Inti
Sel (Nukleus)
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :•
Selaput Inti (Karioteka)• Nukleoplasma (Kariolimfa)• Kromatin / Kromosom •
Nukleolus(anak inti).Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2
penggolongan sel yaitu :• Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput
inti), misalnya dijumpaipada bakteri, ganggang biru.• Sel Eukariotik (sel yang
memiliki selaput inti).
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua
aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang
berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Gambar
sel hewan
Gambar
Sel Tumbuhan
Sel
Tumbuhan dan Sel Hewan mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaan kedua sel
tersebut ada pada bagian atau organel-organel penyusun kedua sel tersebut,
yaitu membrane plasma, inti sel, sitoplasma, sitoskeleton, ribosom, reticulum
endoplasma (RE), badan golgi, lisosom, peroksisom dan mitokondria. Sementara
perbedaannya yaitu :
Sel Tumbuhan
|
Sel Hewan
|
·
Memiliki dinding sel
·
Memiliki vakuola berukuran besar
·
Memiliki plastida (kloroplas, kromoplas,
dan leukoplas
·
Tidak memiliki sentriol
|
·
Tidak memiliki dinding sel
·
Memiliki vakuola berukuran kecil
·
Tidak memiliki plastida
·
Memiliki sentriol
|
KOMPONEN KIMIAWI SEL
Adapun
organisasi sistem kehidupan diatas disangga oleh sistem organisasi kimia
molekul. Perhatikan Gambar 4.2. Sebuah
organel mengelola sejumlah molekol
polimer. Senyawa makromolekul polimer tersusun oleh senyawa polimer yang lebih
sederhana, yang selalu merupakan susunan beberapa unit monomer dari molekul
itu. Pada level molekul kita menjumpai senyawa adalah organisasi kovalcn dari
beberapa atom yang berbeda, sedangkan suatu atom apapun macamnya tersusun oleh
elektron bermuatan negatif, proton bermuatan
positif, dan netron bermuatan netral.
Meski
susunan organisme begitu rumitnya,
unsur- unsur penyusun kimia sel sangatlah terbatas. Dari 20 unsur yang menyusun
sel. Dari jumlah itu C, H, O, N, S, P, dan Ca adalah unsur makro pada badan
manusia yang kuantitasnya mencapai 99,3 %. Selebihnya adalah unsur- unsur mikro
yang terdapat dalam jumlah kecil, yaitu K, Na, Cl, Mg, dsb. (lihat tabel 4.1. )
Tabel
4.1. Nama-nama unsur penting yang menyusun sel badan manusia. Perhatikan bahwa
Unsur HCNOP menyusun 97.1 % berat badan kita
Unsur
|
Simbol
|
No Atom
|
No
Massa
|
%
|
hidrogen
|
H
|
1
|
1
|
10
|
Karbon
|
C
|
6
|
12
|
18
|
Nitrogen
|
N
|
7
|
14
|
3
|
Oksigen
|
O
|
8
|
16
|
65
|
Fosfor
|
P
|
15
|
31
|
1,1
|
Sodium
|
Na
|
11
|
23
|
0,15
|
Magnesium
|
Mg
|
12
|
24
|
0,05
|
Sulfur
|
S
|
16
|
32
|
0,25
|
Klor
|
C
|
17
|
35
|
0,15
|
Potasium
|
K
|
19
|
39
|
0,35
|
Kalsium
|
Ca
|
20
|
40
|
2,0
|
Besi
|
Fc
|
26
|
56
|
0,004
|
Lodin
|
l
|
53
|
127
|
0,0004
|
Diantara
unsur-unsur utama CHONSP, unsur karbon menduduki proporsi tersebar, ialah 65%.
Tidaklah salah jika dikatakan bahwa unsur karbon menjadi tulang punggung
susunan unsur lain. Karbon menduduki tempat istimewa, dan terpilih sebagai
unsur utama dalam sel, karena sifatnya yang menguntungkan. Karbon bernomor atom
6 dan bervalensi 4. Itu berarti unsur karbon akan stabil jika terisi dengan 4
elektron. Yang diperoleh dengan memnentuk ikatan kovalen yang stabil dan tak
bersisa (tak bermuatan parsial). Karena itu karbon dapat membentuk ikatan
kovalen dengan unsur hidrogen, sesama karbon, oksigen, dan nitrogen. Dengan 4
hidrogen, karbon membentuk metana (gas). Dengan 2 oksigen karbon membentuk asam
arang. Dengan sesama karbon-karbon terbentuk rantai linear senyawa karbon
C-C-C-C-...... yang relatif tak terbatas, membentuk percabangan karbon, membentuk
rantai siklik karbon. Dengan unsur nitrogen, karbon membentuk berbagai asam
(salah satu yang sederhana adalah asam sianida yang amat beracun bagi
pernapasan kita), membentuk alkaloida, nukleotida, dll.
Senyawa
karbon itu didalam sel dan di bongkar bersama penggunaan dan pelepasan
energiyang di perlukan. Semua arus penyusunan dan pembongkaran di arahkan
olehinformasi genetik (yang materialnya juga senyawa karbon dalam bentuk
polinukleotida sebagaimana nanti akan di bahas. Bab ini scara khusus akan mempelajari
perilaku kimia dalam sel, mencakup unsur, molekul, dan ikatan kimia yang
terbentuk.
Ikatan kimia
Yang
dimaksud ikatan kimia sebenarnya adalah hubungan energi berbagai atom yang
berinteraksi. Dalam interaksi itu terjadi beberapa bentuk hubungan energi,
misalnya berbentuk hubungan elektron yang berbagai antara dua atau lebih
unsur, hubungan asosiasi ion yang bermuatan berbeda, atau hubungan energi
partial, dll. Oleh karena itu berdasarkan bentuk hubungan energinya, ada
beberapa ikatan kimia di alam ini, yaitu kikatan ion, ikatan kovalen, ikatan
hidrogen , dan gaya van der walls.
1.
Ikatan ion
Suatu ion terbentuk jika suatu atom
kehilangan atau mendapatkan suatu elektron. Dua
atom
yang menjadi donatur dan penerima elektron itu mengadakan ikatan ion.
Ikatan ion adalah ikatan kimia
antara dua atom yang terbentuk karena gaya saling tarik menarik antara dua atom
itu. Misalnya unsur sodium merupakan donatur elektron (bermuatan positif ) dan
disebut ino positif, sedangkan unsur khorida merupakan penerima elektron
(bermuatan negatif ) dan disebutbermuatan ion negatif. Atom –atom dalam keadaan
ion akan tidak stabil dan mencari kesetimbangan dengan cara berinteraksi dengan
atom lain. Ion –ion yang bermuatan berbeda saling mengadakaninteraksi antraktif
mendekati sattu sama lain, dengan gaya tarik menarik itulah yang dinamakan
ikatan ion.
2.
Ikatan
kovalen
Ikatan
kovalen ialah kimia yang terbetuk karena bergabunganya dua macam unsur yang
berbagai elektron pada masing –masing orbitainya.
Doa
atom H akan berbagi satu elektron pada orbit terluarnya membentuk suatu ikatan
kovalen molekul H-H atau yang stabil. Dua Atom Oksigen akan berbagi dua
elektron pada orbit luarnya membentuk molekul dengan ikatan kovalen O=O atau .
Dua atom N akan berbagi tiga pasangelektronnya membentuk tiga ikatan kovalen
N=N. Valensi adalah kemampuan ikatan berbagi sepasang elektron yang dimiliki
pada tiap atom.
a)
Senyawa
Senyawa
adalah molekul yang terbentuk dari atom-atom yang berbeda. Contoh: senyawa atau
molekul air, tersusun atas dua H dan satu O O.
b)
Bentuk
molekul
Tiap
molekul memiliki bentuk yang berbeda-beda tergantung susunan atomnya.
Contoh molekul air seperti segitiga sama
kaki dan metena seperti tetrahedron.
c)
Ikatan
kovalen dengan muatan nonpolar
Gaya tarik menarik antara suatu atom
dengan lainnya dalam ikatan kovalen karena elektron orbital yang terlibat
dinamakan elektronegatifas. Semakin kuat elktronegatifitas suatu atom, semakin
kuat daya tarik elektron berbagi baginya. Bila ikatan kovalen terbentuk dari
dua atom yang sama, pada dasarnya elektronegatifitas kedua atom itu sama
besarnya sehingga tidak ada sisa muatan pada ikatan tersebut.
Ikatan kovalen non polar adalah ikatan
dua atom yang tidak menyisakan muatan. Sehingga kedua elektronegatifitas
atom-atom itu sama besar dan menjadi bersih/netral.
Contoh:
molekul hidrogen ()
dan metana (C).
d)
Ikatan
kovalen bermuatan polar
Ikatan
kovalen polar adalah ikatan kovalen dua atom yang masih menyisakan muatan
parsial. Ikatan kovalen antara H dengan O pada molekul air misalnya, tidaklah
sepenuhnya berbagi elektron sama besar.(lihat gambar 4.5). Akibatnya molekul
air masih menyisakan miuatan parsial. Muatan parsial air menyebabkan air
menjadi amat penting bagi sistem biologis.
3.
Ikatan
Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah
ikatan antara dua molekul yang masing-masing menyisakan muatan parsialnya.
Molekul air, misalnya menyisakan muatan parsial negatif pada kutub oksigen, dan
menyisakan muatan positif pada kutub hidrogen. Lemmahnya ikatan hidrogen pada
air pada suhu uadara menyebabkan sifat cair air menguntungkan bagi sistem
biologi. (lihat gambar 4.6).
Ikatan hidrogen lainnya
terdapat pada interaksi muatan parsial yang berlawanan antara kutub hidrogen
dengan kutub oksigen, kutub hidrogen dengan kutub nitrogen. Interaksi muatan
parsial tersebut terdapat pada struktur sekunder protein dan struktur sekunder
asam nukleat.
Ikatan hidrofobik
Ikatan
hidrofobik adalah ikatan yang terbentuk dari interaksi antara molekul-molekul
non polar. Bila air dicampur dengan minyak kemudian di diamkan sejenak, maka
kedua zat ini akan terpisahkan pada selapis batas pemisah. Hal ini disebabkan
karena antara molekul air terdapat ikatan polar parsial (yang hidrofilik) yaitu
ikatan hidrogen, sedangkan antara molekul-molekul minyak terdapat ikatan
hidrofobik.
Ikatan Van der Waals
Ikatan
Van der Waals adalah ikatan yang terbentuk dari awan elektron yang mengelilingi
atom-atom bersama ikatan kovalennya. Dua molekul netral tak bermuatan yang
berdekatan tetapi tidak bersentuhan akan mengadakan gaya tarik menarik van der
waals yang lemah. Pada jarak yang bersentuhan kedua molekul itu akan tolak
menolak secara kuat. Jadi, ikatan van der waals ini dapat berbentuk saling
tolak atau saling menarik antara dua atom, tergantung pada jaraknya.
Soal & Jawaban
1.
Sebutkan
perbedaan dari 2 tipe sel yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik!
c.
Sel
Prokariotik
7.
Tidak
memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang
dinamakan nucleoid.
8.
Organel-organelnya
tidak dibatasi membran.
9.
Membran
sel tersusun atas senyawa peptidoglikan.
10. Diameter
sel antara 1-10µm.
11. Mengandung
4 subunit RNA polymerase.
12. Susunan
kromosomnya sirkuler.
d.
Sel Eukariotik
7.
Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran
inti dan dinamakan nucleus.
8.
Organel-organelnya
dibatasi membran.
9.
Membran
selnya tersusun atas fosfolipid.
10. Diameter
selnya antara 10-100µm.
11. Mengandung
banyak subunit RNA polymerase.
12. Susunan
kromosomnya linier.
2.
Sebutkan
macam-macam organel sel eukariotik beserta fungsinya!
a. Retikulum
Endoplasma (RE.)Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti
sel.
Dikenal dua jenis RE yaitu :• RE halus dan RE kasar
Fungsi R.E. adalah : RE kasar berfungsi sebagai tempat sintesis protein dan RE halus berfungsi sebagai tempat sintesis lipid, metabolism karbohidrat dan detoksifikasi obat-obatan.
Dikenal dua jenis RE yaitu :• RE halus dan RE kasar
Fungsi R.E. adalah : RE kasar berfungsi sebagai tempat sintesis protein dan RE halus berfungsi sebagai tempat sintesis lipid, metabolism karbohidrat dan detoksifikasi obat-obatan.
b. Ribosom (Ergastoplasma), Struktur ini
berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat
sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel
terkecil yang tersuspensi di dalam sel.
Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein.Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein.Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
c. Mitokondria
(The Power House), Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran.Lapisan
dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan KristaFungsi mitokondria adalah sebagai
pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi) ; karena itu
mitokondria diberi julukan “The Power House”.
d. Lisosom,
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan
seluler. Salah satu enzi nnya itu bernama Lisozym.
e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)
Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini banyak dijumpai
pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
f. Sentrosom
(Sentriol) Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel
(Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis
dan meiosis. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron.
g. Plastida
Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa.
Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
1.
Lekoplas
(plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),terdiri dari:
• Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,• Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).• Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3. Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :• Karotin (kuning)• Fikodanin (biru)• Fikosantin (kuning)• Fikoeritrin (merah)
• Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,• Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).• Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3. Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :• Karotin (kuning)• Fikodanin (biru)• Fikosantin (kuning)• Fikoeritrin (merah)
h. Vakuola
(RonggaSel) Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda
ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara
vakuola dengan sitoplasma disebut TonoplasVakuola berisi :• garam-garam
organik• glikosida• tanin (zat penyamak)• minyak eteris (misalnya Jasmine pada
melati, Roseine pada mawar Zingiberine pada jahe)• alkaloid (misalnya Kafein,
Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)• enzim• butir-butir patiPada boberapa
spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil.
i. Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan
sebagai “rangka sel”. Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung
pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela
dan Silia.
j. MikrofilamenSeperti
Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu
protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam
pergerakan sel.k. Peroksisom (Badan Mikro) Ukurannya sama seperti Lisosom.
Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung
enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).
3.
Sebutkan Perbedaan antara sel tumbuhan
dan sel hewan!
Sel Tumbuhan
|
Sel Hewan
|
·
Memiliki dinding sel
·
Memiliki vakuola berukuran besar
·
Memiliki plastida (kloroplas, kromoplas,
dan leukoplas
·
Tidak memiliki sentriol
|
·
Tidak memiliki dinding sel
·
Memiliki vakuola berukuran kecil
·
Tidak memiliki plastida
·
Memiliki sentriol
|
4.
Unsur apa
sajakah yang terdapat pada badan manusia?
Hidrogen,
karbon, nitrogen, oksigen, fosfor, sodium, magnesium, sulfur, klor, potasium,
kalsium, besi dan lodin.
5.
Apakah
berbedaan antara ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen non polar? Serta
berikanlah contohnya!
Ikatan
kovalen polar adalah ikatan kovalen dua atom yang masih menyisakan muatan parsial.
Ikatan
kovalen non polar adalah ikatan dua atom yang tidak menyisakan muatan. Sehingga
kedua elektronegatifitas atom-atom itu sama besar dan menjadi bersih/netral.
Contoh
Ikatan kovalen polar: molekul air ().
Ikatan
kovalen non polar: molekul hidrogen ()
dan metana (C).
6.
Bagaimanakah
terjadinya ikatan hidrogen?
Ikatan
hidrogen lainnya terdapat pada interaksi muatan parsial yang berlawanan antara
kutub hidrogen dengan kutub oksigen, kutub hidrogen dengan kutub nitrogen.
Interaksi muatan parsial tersebut terdapat pada struktur sekunder protein dan
struktur sekunder asam nukleat.
DAFTAR PUSTAKA
- Reece, Campbell. 2008. Biologi Edisi ke-8 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
0 comments:
Post a Comment